RadarBumigora.com, Lombok Timur – Panitia pertandingan di Lapangan Porda resmi mendiskualifikasi tiga sekolah setelah terjadi tawuran antarpelajar pada Sabtu (19/11/2025). Keputusan tersebut diambil sebagai langkah tegas untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama pelaksanaan ajang Generasi Indonesia (GEN.ID) Futsal Championship.
Tawuran melibatkan siswa SMAN 1 Masbagik dan SMAN 2 Selong. Insiden pecah usai pertandingan futsal ketika emosi para suporter memanas. Dugaan sementara, sejumlah pelajar sempat mengonsumsi minuman keras di luar arena serta memiliki konflik lama yang belum terselesaikan.
Keributan terjadi pada Rabu, 19 November 2025, sekitar pukul 15.45 WITA di Lapangan Futsal Porda Selong, Lombok Timur. Satu siswa dilaporkan mengalami luka gores di wajah akibat pukulan.
Menindaklanjuti peristiwa tersebut, panitia lomba bersama pihak kepolisian sepakat menjatuhkan sanksi diskualifikasi kepada tiga sekolah peserta, sehingga ketiganya tidak dapat melanjutkan pertandingan pada ajang tersebut.
Kapolsek Kota Selong, IPDA Susan, menyatakan keputusan diskualifikasi diperlukan untuk memberikan efek jera dan mencegah kekerasan di lingkungan pelajar.
"Kami mendukung langkah panitia mendiskualifikasi ketiga sekolah demi menjaga keamanan kegiatan. Kami juga telah memfasilitasi proses perdamaian antara kedua belah pihak,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya memastikan akan terus melakukan pembinaan terhadap sekolah-sekolah yang siswanya terlibat dalam keributan.
Kedua kelompok pelajar yang terlibat telah menyatakan damai setelah menjalani proses mediasi di Polsek Kota Selong
Ketua panitia, Galih, menegaskan bahwa tiga sekolah yang dijatuhi sanksi adalah SMAN 1 Selong, SMAN 2 Selong, dan SMAN 1 Masbagik.
"Tiga sekolah ini resmi didiskualifikasi dan tidak diperbolehkan mengikuti pertandingan futsal dalam ajang GEN.ID Futsal Championship,” tegasnya. (Red.)