Tolak Alih Fungsi Aset Sekolah ke Yayasan, Puluhan Warga Dasan Geria Teken Petisi

Tolak Alih Fungsi Aset Sekolah ke Yayasan, Puluhan Warga Dasan Geria Teken Petisi

Selasa, 27 Mei 2025, Mei 27, 2025

 




RADARBUMIGORA.Com– Puluhan Masyarakat Desa Dasan Geria, Kecamatan Lingsar secara tegas menolak rencana alih fungsi aset sekolah milik Pemerintah Daerah Lombok Barat kepada Yayasan Semesta Sayang Ibu. Penolakan tersebut dibuktikan dengan meneken petisi yang dilakukan oleh warga, Selasa tanggal 27 Mei 2025.


Supriadi SH,  Salah  Satu Tokoh Desa Dasan Geria, menegaskan bahwa proses alih fungsi aset dilakukan tanpa melibatkan masyarakat secara transparan. 


"Kami keberatan karena tidak ada sosialisasi kepada warga. Ini menyangkut aset yang dikelola untuk dijadikan fasilitas umum untuk dimanfaatkan bersama warga bukan yayasan," Ucapnya Geram.


Menurutnya, Warga khawatir, jika aset sekolah diserahkan kepada yayasan,  maka fasilitas yang dimanfaatkan secara bersama oleh warga  tidak lagi terakomodir sebab dikelola oleh Yayasan untuk dijadikan asrama. 


"Ini tidak boleh terjadi,  kezoliman. Makanya kami menolak lahan ini dialihfungsikan ke yayasan," Jelasnya.


Untuk diketahui, selama ini tidak ada peroses musyawarah yang melibatkan SDN 1 Dasan Geria, Komite sekolah maupun unsur masyarakat yang selama ini turut berperan dalam pengelolaan dan pemanfaatan aset sekolah. Keberadaan  lahan yang luasnya  ini dimanfaatkan untuk mendukung pendidikan SDN 1 Dasan Geria baik secara langsung maupun tidak langsung.


‘’Tindakan pengalihan tanpa adanya komunikasi dan transparansi yang kami duga yang berpotensi menimbulkan polmik dan kegaduhan ditengah masyarakat,’’Sesalnya.


Selain itu, lahan ini juga dimanfaatkan kedepan untuk dibangun taman kanak-kanak. Sebab selama ini,tidak ada pendidikan TK sehingga masyarakat berharap agar dibangunkan TK maupun posyandu.


Diterangkan lebih jauh,  tanah dan bangunan, bekas perumahan guru SDN 1 Dasan Geria terletak di jalan Sonokeling Desa Dasan Geria seluas 4 are kurang lebih.


‘’Saya tuntut Yayasan Sayang Ibu dan Pemda Lobar supaya melihat langsung lahan ini. Makanya, pemerintah harus turun melihat langsung kondisi masyarakat nanti terjadi polmik di tengah masyarakat. Jangan sampai dialih fungsikan karena kepentingan yayasan ini bersipat kumulatif. Artinya, secara langsung tidak begitu besar danpaknya kepada masyarakat kami,’’ Ujarnya.


Selain itu, Aset sekolah ini, juga  ditempati oleh salah satu guru SDN 1 Dasan Geria yang kebetulan baru melahirkan. Oleh karena itu, pihaknya berharap tuntutan ini didengarkan oleh Bupati Lombok Barat.


‘’Kalau tidak digubris kita turun bersama semua warga dan berharap Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lobar memfasilitasi untuk menuntut keadilan kepada Bupati Lombok Barat,’' Ancam Mandes Dasan Geria ini.


Sementara  Kepala Desa Dasan Geria, Fahrur Aziz menyarankan lahan tersebut supaya dimanfaatkan bersama untuk mendukung kegiatan yayasan maupun warga. Sebab lahan tersebut ada rencana untuk membangun Posyandu, Taman Kanak-Kanak atau fasilitas umum lainnya  untuk kebutuhan masyarakat.


‘’kita sarankan kepada pihak Yayasan Sayang Ibu dan warga untuk digunakan bersama-sama. Sebab lahan itu milik Pemkab Lobar dan apa yang menjadi niatan yayasan  sudah disetujui oleh Pemkab Lobar untuk digunakan hak pakai

 Kalau sudah begini apa boleh buat,’’ Katanya.


Menurutnya, dengan persetujuan Pemkab Lobar, dirinya selaku Kades menyarankan antara yayasan dan masyarakat bisa berkolaborasi untuk dimanfaatkan bersama-sama.


‘’Pihak yayasan juga sudah bersedia namun untuk konsepnya nanti seperti apa. Tentu akan dibicarakan baik pihak sekolah maupun desa,’’ ujarnya.

 

Diterangkan lebih jauh, bahwa selama ini Desa tidak pernah merekomendasikan yayasan sayang ibu untuk digunakan. Hanya saja, mereka langsung menemui bidang aset di Pemkab Lobar dan memberikan rekomendasi untuk digunakan oleh yayasan.


‘’Kalau kami di Desa tidak pernah memberiikan rekomendasi kepada yayasan tersebut. Tapi pihak yayasan langsung ke bagian Aset Lobar,"(Red).

TerPopuler