RADARBUMIGORA.Com – Universitas Mataram (Unram) terus berkontribusi dalam upaya peningkatan literasi di Indonesia melalui program “Kampus Berdampak” yang menyasar kawasan pedesaan. Kali ini, Unram menggandeng sejumlah pihak untuk mengimplementasikan kebijakan literasi berbasis desa dalam mendukung Gerakan Literasi Sekolah (GLS), khususnya di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Program pengabdian masyarakat ini dilaksanakan pada Selasa, 8 Juli 2025, dengan melibatkan 21 guru dan kepala sekolah dari tujuh Sekolah Dasar Negeri (SDN) yang berada di bawah naungan Gugus Desa Penujak, Kecamatan Praya Barat. Kegiatan ini merupakan bagian dari strategi membangun ekosistem literasi yang menyeluruh dan berkelanjutan.
Tiga narasumber utama yang turut memberikan materi dalam kegiatan tersebut diantaranya, Mohamad Mustari, Ph.D., Ahmad Mujitahid, S.H., dan Husni Jayadi, M.Pd.
Menurut Mohamad Mustari, dosen Magister Administrasi Pendidikan Pascasarjana Unram, literasi bukan hanya tentang membaca dan menulis, tetapi juga kemampuan berpikir kritis, memahami informasi, dan menggunakannya secara tepat.
“Investasi dalam literasi adalah investasi jangka panjang bagi kemajuan bangsa, terutama bagi masyarakat desa,” ujarnya.
Kegiatan ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi NTB, pemerintah desa, perpustakaan desa, serta elemen masyarakat lainnya. Fokus utamanya adalah mendorong peningkatan minat baca, pemerataan akses sumber belajar, dan pelatihan literasi bagi anak-anak maupun orang dewasa.
Meski tren literasi nasional mengalami kemajuan, masih banyak tantangan di wilayah pedesaan, seperti keterbatasan fasilitas, rendahnya minat baca, dan kurangnya tenaga pendidik yang terlatih secara khusus dalam pengembangan literasi.
Oleh karena itu, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci untuk menciptakan perubahan yang nyata.
“Unram hadir tidak hanya sebagai institusi pendidikan, tetapi juga sebagai mitra masyarakat dalam membangun generasi yang literat, produktif, dan siap menghadapi tantangan global,” tambah Mustari.
Melalui program “Kampus Berdampak”, Unram berharap dapat mendorong partisipasi aktif seluruh lapisan masyarakat dalam membangun budaya literasi mulai dari tingkat desa.
Optimalisasi perpustakaan desa dan integrasi kebijakan pemerintah desa terhadap program literasi menjadi bagian penting dalam agenda ini. (Red).