RADARBUMIGORA.Com - Universitas Bumigora (UBG) kembali menorehkan prestasi gemilang di bidang riset dan inovasi.
Dalam pengumuman resmi Program Pengembangan Prototipe Tahun 2025 yang dirilis oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek), kampus yang berbasis di Nusa Tenggara Barat ini berhasil meraih dua dana hibah prototipe sekaligus.
Capaian ini menjadikan Universitas Bumigora sebagai perguruan tinggi dengan perolehan hibah prototipe terbanyak di lingkungan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VIII yang mencakup Bali dan NTB.
Dua proyek unggulan yang berhasil mendapatkan pendanaan berfokus pada pemanfaatan teknologi digital dalam pelestarian budaya dan pengembangan pendidikan, yaitu: Pengembangan Aplikasi Mobile untuk Digitalisasi dan Pelestarian Naskah Lontar Kuno Suku Sasak. Implementasi Teknologi Augmented Reality (AR) untuk Media Pembelajaran Interaktif.
Rektor Universitas Bumigora, Prof Anthony Anggrawan menyambut kabar baik ini dengan antusias.
Ia menyebut capaian ini sebagai bukti bahwa ekosistem riset dan inovasi di Universitas Bumigora terus berkembang secara produktif.
Status sebagai peraih hibah prototipe terbanyak di LLDIKTI VIII adalah kehormatan.
Tema digitalisasi Naskah Lontar Sasak dan pengembangan AR untuk pendidikan sejalan dengan visi kami, yaitu memanfaatkan teknologi untuk melestarikan kearifan lokal dan memajukan pendidikan di NTB," ujar Prof Anthony.
Sementara itu, Ketua tim peneliti proyek Augmented Reality, Dyah Susilowati, menekankan pentingnya pendekatan interaktif dalam dunia pendidikan era digital.
"Dengan AR, halaman buku bisa berubah menjadi laboratorium interaktif. Siswa dapat memproyeksikan bangun ruang 3D langsung di meja belajar mereka. Ini bukan hanya soal membuat belajar menyenangkan, tetapi juga memperdalam pemahaman dan memicu rasa ingin tahu," jelasnya.
Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Bumigora, Hairani menyampaikan bahwa pendanaan ini akan digunakan untuk menghasilkan prototipe yang siap dihilirisasi dan memberikan dampak nyata.
"Kami akan melibatkan mahasiswa secara aktif agar mereka mendapat pengalaman langsung menciptakan solusi yang relevan bagi masyarakat. Ini sejalan dengan semangat kami, Kampus Berdampak," ungkap Hairani.
Dengan keberhasilan ini, Universitas Bumigora semakin mengukuhkan posisinya sebagai pusat inovasi terdepan di kawasan timur Indonesia, sekaligus menjadi motor penggerak kemajuan teknologi berbasis lokalitas. (Red).