RADARBUMIGORA. COM– Dalam rangka memperingati World Pharmacy Day yang jatuh setiap 25 September, Program Studi Farmasi Universitas Bumigora (UBG) menggelar Seminar Internasional bertajuk “The Digitalisation of Pharmaceutical Care” pada Jumat (25/9/2025). Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid, menggabungkan pertemuan langsung di Auditorium UBG Mataram dan partisipasi daring dari peserta internasional.
Seminar ini dihadiri oleh ratusan peserta yang terdiri dari mahasiswa, dosen, serta praktisi farmasi dari dalam dan luar negeri. Hadir sebagai pembicara utama, Rob Linde, seorang apoteker sekaligus PUM Senior Expert asal Belanda, yang membahas transformasi digital dalam pelayanan kefarmasian.
Dalam pemaparannya, Linde menyoroti pentingnya pemanfaatan teknologi informasi untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi layanan farmasi. Ia mencontohkan penggunaan perangkat lunak yang dapat merekam seluruh riwayat medis pasien, sehingga memudahkan koordinasi antara dokter dan apoteker.
“Dengan sistem digital, kita dapat mengakses rekam medis dan riwayat pengobatan pasien secara terintegrasi. Ini memungkinkan penanganan yang lebih tepat dan efisien,” jelasnya.
Linde juga menekankan pentingnya komunikasi yang baik antara dokter dan apoteker demi meningkatkan kualitas layanan kepada pasien.
“Pengobatan adalah kunci utama dalam pelayanan kesehatan. Maka, kolaborasi yang terbuka antara apoteker dan dokter harus menjadi prioritas,” ujarnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Bumigora, Prof. Anthony Anggrawan, menyampaikan bahwa seminar ini merupakan bentuk komitmen institusi dalam mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya di bidang farmasi.
“Digitalisasi adalah masa depan dunia farmasi. Melalui seminar ini, kami ingin mendorong sivitas akademika dan praktisi untuk siap menghadapi perubahan,” kata Prof. Anthony.
Ia juga menegaskan pentingnya kolaborasi lintas negara dan institusi dalam menghadapi tantangan global di bidang kesehatan.
Peringatan World Pharmacy Day menjadi momen penting untuk mengakui peran vital apoteker dalam sistem layanan kesehatan. Tahun ini, tema digitalisasi dipilih untuk menyoroti bagaimana inovasi teknologi dapat memperkuat peran apoteker dan meningkatkan kualitas layanan kesehatan secara menyeluruh. (Red).