RADARBUMIGORA.Com— Universitas Bumigora (UBG) Mataram sukses menjadi tuan rumah Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IndoCEISS 2025, yang dirangkai dengan Bimbingan Teknis Akreditasi dan Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. Acara yang digelar di Sport Center UBG, Jum'at (12/9/2025).
Kegiatan bergengsi ini menghadirkan ratusan akademisi, peneliti, serta praktisi dari berbagai perguruan tinggi baik secara tatap muka maupun dalam jaringan (Daring), dengan fokus pada penguatan sinergi antara dunia pendidikan tinggi dan sektor industri melalui pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan. Sehingga mengambil tema Optimalisasi Artificial Intelligence (AI) dan Big Data dalam pengambilan keputusan”.
Rektor UBG, Prof. Dr. Ir. Anthony Anggrawan, M.T., Ph.D, menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh IndoCEISS kepada UBG sebagai tuan rumah. Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mendorong inovasi berbasis teknologi di Indonesia.
“Kami bangga menjadi bagian dari upaya memperkuat ekosistem teknologi melalui forum nasional ini. Kolaborasi antara kampus dan industri adalah kunci kemajuan,” ujar Prof. Anthony.
Dikatakan lebih lanjut, bahwa Pihaknya menjadi pengurus IndoCEISS dua periode berturut-turut.
"Kami bangga bahwa IndoCEISS ini telah banyak membina Perguruan tinggi untuk akreditasi. Kami senang menjadi tuan rumah dan mengenal orang-orang hebat didalamnya," Ucapnya.
Selain itu, UBG sebagai host dalam kegiatan ini dan tentunya menjadi kebanggaan tersendiri.
Melalui forum ini, Universitas Bumigora bersama IndoCEISS dan seluruh mitra berharap dapat memperkuat komitmen bersama dalam menciptakan inovasi berkelanjutan demi kemajuan teknologi dan pendidikan di Indonesia.
Sementara Ketua Umum IndoCEISS Prof. Dra. Sri Hartati, M.Sc., Ph.D menjelaskan bahwa rakernas ini bukan hanya sebagai agenda rutin organisasi. Namun juga mengevaluasi kegiatan dalam satu tahun dan menyusun program kerja untuk satu tahun kedepannya serta pembentukan pengurus tingkat provinsi NTB.
“Rakernas ini sebagai momentum strategis untuk mengevaluasi dan menyusun rencana, serta memperkuat langkah IndoCEISS untuk pengembangan Sumber Daya Manusia, " Terangnya.
Selain itu, dari 37 Provinsi di Indonesia, IndoCEISS sudah memiliki kepengurusan di semua Provinsi.
Organisasi profesi IndoCEISS, lanjut Prof Sri, sapaannya, dituntut tidak hanya sebagai pengikut tetapi juga sebagai penggerak inovasi.
Dan memastikan perkembangan ilmu dan teknologi ini (AI dan Big data) dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, industri dan mendukung agenda pembangunan nasional.
Selain seminar, Rakernas IndoCEISS juga membahas arah strategis dan program kerja masing-masing departemen dalam mendorong transformasi digital di lingkungan perguruan tinggi.
"Jadi, rakernas ini tujuannya merumuskan program kerja selama satu tahun kedepan dan mengevaluasi tahun sebelumnya. Baik di kegiatan di provinsi maupun depertemuan pusat, " Ujarnya.
Bukan hanya itu, bahwa kehadiran peserta dari berbagai daerah dan institusi menunjukkan tingginya antusiasme terhadap pengembangan teknologi AI di Indonesia.
“Kegiatan ini membuktikan bahwa kolaborasi akademik dan praktis dapat melahirkan solusi nyata bagi tantangan zaman,” (Red).
