Kasus Brigadir EFR Berjalan Transparan, Kapolres Lobar Tegaskan Proses Hukum

Kasus Brigadir EFR Berjalan Transparan, Kapolres Lobar Tegaskan Proses Hukum

Rabu, 08 Oktober 2025, Oktober 08, 2025

 



Radarbumigora.com.Lombok Barat – Situasi di Dusun Nyiur Lembang, Desa Jantung, Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, sempat memanas pada Rabu sore (8/10/2025) menyusul aksi pengerusakan dua unit rumah oleh sekelompok warga. Aksi ini diduga dipicu kemarahan massa terkait kasus kematian Brigadir EFR, anggota Polri yang ditemukan meninggal dunia di kawasan tersebut pada akhir Agustus lalu.


Sekelompok warga dari Desa Bonjeruk, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, mendatangi dusun tersebut sekitar pukul 17.40 WITA dengan maksud mencari individu yang diduga terkait kasus kematian Brigadir EFR. Namun, ketidakberhasilan menemukan pihak yang dicari memicu emosi sebagian massa, yang kemudian melampiaskan kekecewaan dengan merusak dua rumah warga, salah satunya milik keluarga RS.


Kerusakan meliputi bagian fisik bangunan seperti tembok, pagar, dan jendela, serta perabot dan barang-barang pribadi di dalam rumah. Ketegangan sempat meningkat sebelum akhirnya berhasil diredam oleh aparat kepolisian.


Kapolres Lombok Barat, AKBP Yasmara Harahap, S.I.K., bersama jajarannya, tiba di lokasi sekitar pukul 18.10 WITA untuk menenangkan massa dan mengendalikan situasi. Ia langsung melakukan dialog dengan warga setempat dan keluarga pemilik rumah yang dirusak.


"Kami datang ke sini untuk memastikan situasi kembali tenang. Kami tegaskan bahwa proses hukum terkait dugaan tindak pidana yang melibatkan pihak-pihak tertentu masih dalam tahap penyelidikan dan pengumpulan keterangan dari saksi-saksi," ujar AKBP Yasmara Harahap.


Kapolres juga menekankan pentingnya masyarakat menahan diri dan tidak mengambil tindakan sepihak.


“Kami imbau seluruh masyarakat agar mempercayakan sepenuhnya penanganan perkara kepada pihak kepolisian. Tindakan main hakim sendiri justru dapat menghambat proses hukum,” tegasnya.


Setelah situasi di lapangan terkendali, dialog dilanjutkan di Mapolres Lombok Barat. Perwakilan keluarga almarhum Brigadir EFR dan sejumlah warga Desa Bonjeruk diterima langsung oleh Kapolres, Wakapolres, dan Kasat Intelkam.


Dalam pertemuan tersebut, pihak kepolisian menjelaskan secara terbuka perkembangan penanganan kasus kematian Brigadir EFR. Kapolres memastikan bahwa proses hukum tetap berjalan dengan menjunjung tinggi prinsip keadilan dan transparansi.


“Kami memahami kekecewaan dan keresahan masyarakat. Namun kami pastikan bahwa penyidikan terus berjalan sesuai prosedur dan akan dituntaskan secara profesional,” pungkasnya.


Polres Lombok Barat kembali mengimbau seluruh masyarakat, khususnya di wilayah Lombok Barat dan Lombok Tengah, untuk menjaga kondusivitas serta tidak terpancing provokasi yang dapat memperkeruh situasi. (Red). 




TerPopuler