Radarbumigora.com Lombok Barat – Untuk memperkuat kesiapsiagaan dan mitigasi bencana di lingkungan pemasyarakatan, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Nusa Tenggara Barat (Kanwil Kemenkumham NTB) bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB menggelar Pelatihan Kader Relawan Bencana (KELANA) pada Senin (13/10), bertempat di Lapas Kelas IIA Lombok Barat.
Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 100 peserta yang terdiri dari petugas serta warga binaan pemasyarakatan (WBP) perwakilan dari seluruh Lembaga Pemasyarakatan (Lapas), Rumah Tahanan (Rutan), dan Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) se-NTB.
Pelatihan KELANA bertujuan membekali peserta dengan pengetahuan dasar tentang penanggulangan bencana, sistem peringatan dini, serta simulasi evakuasi saat terjadi bencana. Para peserta juga mendapat pelatihan langsung terkait pertolongan pertama, manajemen evakuasi, hingga penanganan darurat di lingkungan tertutup seperti Lapas dan Rutan.
Kepala Kanwil Kemenkumham NTB, Anak Agung Gde Krisna, dalam sambutannya menegaskan pentingnya sinergi antar lembaga dalam membangun budaya tanggap darurat di lingkungan pemasyarakatan.
“Pelatihan ini tidak hanya memberikan pengetahuan teknis, tetapi juga menanamkan nilai kepedulian dan semangat gotong royong sebagai relawan bencana,” ujarnya.
Ditempat yang sama Sekretaris BPBD NTB, Ahmad Yani, S.Pd., M.M.Inov, mengapresiasi kolaborasi dengan jajaran pemasyarakatan. Ia menyebut pelatihan ini sebagai langkah strategis untuk memperluas jangkauan kesiapsiagaan bencana hingga ke dalam tembok pemasyarakatan.
“Mitigasi bencana adalah tanggung jawab bersama. Melalui pelatihan ini, kami ingin menanamkan semangat tanggap darurat di semua lini, termasuk di Lapas dan Rutan,” katanya.
Sementara Kepala Lapas Kelas IIA Lombok Barat, M. Fadli, sebagai tuan rumah kegiatan, menilai keterlibatan warga binaan dalam pelatihan ini sebagai bentuk pembinaan yang konstruktif.
“Kami berharap pelatihan ini melahirkan kader relawan yang tangguh dan siap membantu saat terjadi bencana, baik di dalam maupun di luar tembok Lapas,” ungkapnya.
Menurutnya, kegiatan juga diisi dengan simulasi evakuasi bencana gempa bumi dan kebakaran, yang melibatkan seluruh peserta. Simulasi ini menjadi ajang penerapan langsung dari materi yang telah diberikan selama pelatihan.
Melalui Pelatihan KELANA, diharapkan seluruh Lapas dan Rutan di NTB dapat semakin siap dan siaga dalam menghadapi berbagai potensi bencana, sekaligus memperkuat nilai-nilai kemanusiaan dan solidaritas sosial di lingkungan pemasyarakatan. (Red).