RadarBumigora.Com.Lombok Tengah — Pemerintah memastikan kuota haji Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada musim haji mendatang mengalami peningkatan signifikan. Kepastian tersebut disampaikan Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Haji dan Umrah Provinsi NTB, H. Lalu Muhamad Amin, usai membuka Musyawarah Wilayah (Muswil) II Forum Komunikasi Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (FK-KBIHU) Provinsi NTB.
Kegiatan Muswil II FK-KBIHU itu digelar di Edotel K-One Mandalika, Lombok Tengah, Sabtu (20/12/2025).
Kepala Kanwil Kemenhaj NTB, H. Lalu Muhamad Amin menjelaskan, kuota haji NTB pada tahun sebelumnya berjumlah 4.499 orang. Namun, pada pemberangkatan tahun depan, kuota tersebut meningkat menjadi 5.798 orang.
"Jika sebelumnya pembagian kuota ditentukan berdasarkan jumlah penduduk muslim di masing-masing daerah, kini mekanismenya berubah dengan menyesuaikan jumlah daftar tunggu. Perubahan kebijakan ini menyebabkan kuota di beberapa provinsi ada yang bertambah dan ada pula yang berkurang. Untuk NTB, alhamdulillah mengalami penambahan, dari 4.499 menjadi 5.798 jemaah,” ujarnya.
Ia menambahkan, penambahan kuota tersebut tidak hanya mencakup jemaah, tetapi juga petugas haji dari berbagai tingkatan. Mulai dari Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Pusat, PPIH Arab Saudi, PPIH Embarkasi, hingga PPIH Kloter.
Masing-masing petugas memiliki peran strategis, di antaranya koordinasi umum oleh PPIH Pusat, pelayanan jemaah di Tanah Suci oleh PPIH Arab Saudi yang meliputi akomodasi, konsumsi, transportasi, serta bimbingan ibadah.
Selain itu, terdapat pendampingan di asrama haji oleh PPIH Embarkasi, serta pendampingan langsung jemaah di setiap kelompok terbang oleh PPIH Kloter, termasuk tim kesehatan yang terdiri dari dokter dan perawat, serta pembimbing ibadah.
“Seluruh petugas ini disiapkan untuk memastikan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan jemaah berjalan optimal sejak keberangkatan hingga kepulangan,” tegasnya.
Terkait jadwal pemberangkatan, H. Lalu Muhamad Amin memastikan kloter pertama jemaah calon haji akan mulai masuk embarkasi pada 21 April 2026 untuk gelombang pertama.
Ia juga mengingatkan bahwa pemerintah Arab Saudi saat ini semakin memperketat regulasi penyelenggaraan ibadah haji.
Oleh karena itu, pihaknya mendorong para pimpinan KBIHU agar mampu menguasai teknologi digital, termasuk penggunaan telepon pintar, serta membekali jamaah calon haji dengan pemahaman teknologi agar lebih mandiri selama menjalankan ibadah haji. (Red).
