![]() |
Siswa SMAN 1 Mataram saat menampilkan tarian adat di halaman sekolah.(Istimewa). |
RADARBUMIGORA.com — SMAN 1 Mataram kembali menggelar kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) sebagai bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka. P5 merupakan salah satu komponen penting dalam Kurikulum Merdeka yang bertujuan membentuk karakter siswa berdasarkan nilai-nilai luhur Pancasila melalui kegiatan pembelajaran berbasis proyek.
Untuk tahun ajaran ini, pelaksanaan P5 difokuskan pada siswa kelas 10 dengan tiga tema utama. Sesuai ketentuan Kurikulum Merdeka, selama menempuh pendidikan di SMAN 1 Mataram, setiap siswa wajib menyelesaikan tujuh tema P5: tiga tema di kelas 10, dua tema di kelas 11, dan dua tema di kelas 12.
Sebagai tema penutup di kelas 10, kali ini para siswa mengangkat tema Kearifan Lokal. Dalam pelaksanaannya, tema ini dibagi menjadi tiga subtema utama, yaitu permainan tradisional, makanan khas daerah, dan pakaian adat yang mencakup adat Sasak, Samawa dan Mbojo. Setiap kelas dibagi menjadi tiga kelompok, yang masing-masing bebas memilih subtema sesuai minat dan ketertarikan mereka.
Kegiatan ini tidak hanya menampilkan hasil karya atau pertunjukan dari masing-masing subtema, tetapi juga mewajibkan setiap kelompok untuk menjelaskan makna, latar belakang, serta nilai-nilai yang terkandung dalam kearifan lokal yang mereka pilih.
“Tujuan dari pengambilan tema kearifan lokal ini adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap nilai-nilai budaya lokal dan turut serta dalam upaya pelestarian budaya daerah,” ujar Pelaksana tugas Kepala SMAN 1 Mataram Burhanuddin kepada Media, Sabtu ,24 Mei 2025.
Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan P5, pihak sekolah juga telah menghadirkan sejumlah narasumber dari kalangan budayawan. Para narasumber ini diundang untuk memberikan wawasan, pengalaman, serta inspirasi kepada para siswa agar lebih mengenal dan mencintai budaya lokal mereka.
Kegiatan puncak P5 ini berlangsung meriah dan penuh antusiasme dari siswa maupun guru. Diharapkan kegiatan semacam ini dapat terus menjadi sarana yang efektif untuk memperkuat karakter pelajar sekaligus menumbuhkan rasa bangga terhadap kekayaan budaya Indonesia.
P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) adalah salah satu program yang diterapkan dalam sistem pendidikan di Indonesia untuk memperkuat karakter dan profil pelajar berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Pelaksanaan P5 di sekolah biasanya melibatkan beberapa tahapan dan aktivitas yang dirancang untuk mengembangkan kompetensi dan karakter siswa. Berikut beberapa aspek penting dalam pelaksanaan P5:
1. Integrasi dalam Kurikulum: P5 diintegrasikan dalam kurikulum sekolah sebagai bagian dari upaya untuk mengembangkan profil pelajar Pancasila. Program ini dapat dilaksanakan melalui berbagai mata pelajaran atau kegiatan ekstrakurikuler.
2. Projek Berbasis: P5 seringkali dilaksanakan melalui projek-projek yang relevan dengan nilai-nilai Pancasila. Projek ini dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang nyata dan mendalam bagi siswa.
3. Pengembangan Karakter: Fokus utama P5 adalah pengembangan karakter siswa berdasarkan enam pilar Profil Pelajar Pancasila, yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia; berkebinekaan global; gotong royong; mandiri; bernalar kritis; dan kreatif.
4. Keterlibatan Aktif Siswa: Pelaksanaan P5 mendorong siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Mereka didorong untuk berpikir kritis, bekerja sama, dan mengembangkan solusi atas masalah yang dihadapi.
5. Penilaian Berbasis Projek: Penilaian dalam P5 seringkali berbasis pada projek yang dikerjakan oleh siswa. Ini memungkinkan penilaian yang lebih holistik terhadap kemampuan dan karakter siswa.
6. Kolaborasi dengan Stakeholder: Pelaksanaan P5 di sekolah dapat melibatkan kolaborasi dengan berbagai stakeholder, termasuk guru, siswa, orang tua, dan komunitas lokal. Kolaborasi ini penting untuk memastikan bahwa program berjalan efektif dan berdampak.
7. Refleksi dan Evaluasi: Pelaksanaan P5 juga melibatkan proses refleksi dan evaluasi, baik oleh siswa maupun guru. Ini bertujuan untuk menilai dampak program dan mengidentifikasi area perbaikan.
Dengan pelaksanaan P5, sekolah berharap dapat membentuk siswa yang tidak hanya memiliki pengetahuan akademis yang baik tetapi juga karakter yang kuat berdasarkan nilai-nilai Pancasila.