RadarBumigora.Com. Lombok Timur- Puluhan guru besar, akademisi, dan saintis dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia yang tergabung dalam Akademisi dan Saintis Indonesia (ASASI) berkumpul di Sembalun, Rabu (3/12/2025).
Mereka mengikuti Rapat Koordinasi Nasional (RAKORNAS) Akademisi dan Saintis Indonesia (ASASI).
Agenda tahunan ini digelar di Rumah Quran At Tazkiyah, pusat pemberdayaan yang dikelola Yayasan Gerak Bareng bersama tim pengabdian Magister Mitigasi Bencana Universitas Mataram, ASASI NTB, dan LAZ DASI.
Pemilihan lokasi yang memadukan pendidikan, pemberdayaan, dan inovasi lingkungan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi peserta.
Rumah Quran At Tazkiyah dikenal mengembangkan budidaya jamur berbasis instalasi biogas ramah lingkungan sebagai sumber energi alternatif, selaras dengan semangat riset berkelanjutan yang diusung ASASI.
Ketua ASASI NTB, Dr. rer.nat. Teti Zubaidah, MT, didampingi Dr. Ir. Rosmaliati dari Universitas Mataram, menyambut peserta dengan pemaparan mengenai berbagai aktivitas pemberdayaan yang telah dijalankan di Rumah Quran Sembalun.
Keduanya menyoroti penguatan ekonomi masyarakat melalui riset inovatif berbasis lingkungan dan pemanfaatan biogas.
Sementara Ketua Umum ASASI, Prof. Dr. apt. Elfahmi, M.Si., mengapresiasi dipilihnya Sembalun sebagai lokasi RAKORNAS tahun ini.
Ia menyebut kegiatan di luar ruang dan dekat dengan masyarakat memberikan suasana berbeda dibanding rapat komisi yang selama ini cenderung formal dan monoton.
“ASASI ingin memastikan bahwa riset benar-benar hidup bersama masyarakat dan memberikan dampak nyata,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa salah satu target utama RAKORNAS 2025 adalah lahirnya proposal riset dan pengabdian kolaboratif yang akan diajukan ke pendanaan Kemendiktisaintek serta sejumlah lembaga internasional.
Agenda inti RAKORNAS berupa workshop dipandu Sekretaris Jenderal ASASI, Prof. Moh Khairudin dari Universitas Negeri Yogyakarta.
Sejumlah narasumber inspiratif hadir, di antaranya Dr.Eng. Khoirul Anwar, ilmuwan penemu teknologi 4G lulusan NAIST Jepang yang kini mengajar di Telkom University. Khoirul membagikan pengalaman menembus pendanaan riset global serta strategi mempertajam proposal ilmiah.
Dari rumpun sosial humaniora, Dr. Ubedillah Badrun (UNJ) mengangkat fenomena sosial aktual yang potensial menjadi riset kolaboratif lintas disiplin.
Diskusi berlangsung interaktif, dengan peserta memetakan isu masyarakat yang dapat diselesaikan melalui pendekatan ilmiah.
Sementara itu, Dani Wijaya, fresh graduate PhD dari Universiti Sains Malaysia, memaparkan persoalan lingkungan di Sumbawa dan menawarkan pendekatan ilmiah untuk merumuskan solusinya.
Peserta yang hadir berasal dari berbagai kampus besar, antara lain UI, UIN Syarif Hidayatullah, ITB, Universitas Tanjungpura, UNPAD, Polines Semarang, UNY, UNSOED, IPB, Universitas Mataram, UIN Mataram, UBG, UMMAT, UNW, UTS, UNDIKMA, Universitas Bengkulu, dan lainnya.
RAKORNAS ASASI 2025 berlangsung santai namun produktif, menghasilkan banyak ide riset berorientasi kesejahteraan masyarakat dan mempertegas komitmen ASASI bahwa riset harus hidup, tumbuh, dan memberi manfaat langsung bagi masyarakat. (Red).
