DPR Kawal Penanganan Bencana Sumatera, Nanang Ajak Publik Perkuat Solidaritas

DPR Kawal Penanganan Bencana Sumatera, Nanang Ajak Publik Perkuat Solidaritas

Rabu, 03 Desember 2025, Desember 03, 2025

 



RadarBumigora.Com, Mataram — Anggota Komisi VIII DPR RI, Nanang, menilai penanganan bencana di sejumlah wilayah Sumatera telah berjalan sigap dan maksimal berkat koordinasi yang kuat antarinstansi, termasuk pemerintah daerah. Hal tersebut ia sampaikan menanggapi perkembangan penanganan banjir dan longsor yang melanda Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh.


Menurut Nanang, tantangan terbesar saat ini bukan pada respons pemerintah, melainkan kondisi medan yang masih terisolasi sehingga menghambat distribusi bantuan. Meski demikian, berbagai upaya pemulihan terus dilakukan, terutama pada jalur logistik, jaringan listrik, dan komunikasi agar penanganan dapat berjalan lebih optimal.


“Apa yang dilakukan oleh pemerintah sudah maksimal. Hanya saja kondisi di lapangan, akibat banyak tempat yang terisolasi, menyebabkan distribusi logistik terlambat. Tetapi secara koordinasi antarinstansi, sudah sangat bagus. Pemerintah langsung bergerak begitu menerima laporan,” ujarnya.


Ia menambahkan bahwa komunikasi di sejumlah wilayah sudah mulai membaik. Namun perbaikan jaringan listrik dan akses air bersih masih menjadi pekerjaan yang harus segera dituntaskan mengingat kompleksitas situasi di lapangan. 


“Yang paling penting saat ini adalah urusan logistik,” tegas legislator Dapil NTB II itu.


Di tengah kondisi tersebut, DPR turut menguatkan fungsi pengawasan melalui Tim Pengawas Bencana DPR. Di lapangan, bantuan mulai disalurkan dari berbagai sumber, termasuk bufferstock pemerintah. Posko-posko darurat dan sistem pendataan terpadu juga terus diperkuat agar penyaluran bantuan lebih merata, terkoordinasi, dan tepat sasaran.


Nanang mengajak masyarakat untuk tetap menjaga solidaritas dan saling membantu para korban terdampak. 


"Pada intinya, dukungan publik merupakan bagian penting dalam mempercepat pemulihan kondisi warga di wilayah bencana," (Red)

TerPopuler