RadarBumigora. Com. Lombok Barat – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Lombok Barat kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional. Pada Selasa (22/10/2025), para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) berhasil memanen total 1.007 kilogram cabai merah besar dari lahan seluas 25 are yang dikelola secara mandiri di bawah pembinaan petugas.
Panen tersebut merupakan akumulasi dari dua kali masa panen, yakni 572 kilogram pada panen pertama dan 435 kilogram pada panen kedua yang dilakukan pada Selasa (15/10). Seluruh hasil panen dijual ke CV. Putra Mandiri, sebuah perusahaan agribisnis yang berbasis di Desa Sengom, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, dengan harga Rp30.000 per kilogram.
Direktur Utama CV. Putra Mandiri, H. Nonok Hartono, memberikan apresiasi terhadap kualitas produk hasil panen warga binaan.
“Kualitas cabainya sangat konsisten dan memenuhi standar industri. Kami akan menyalurkannya ke beberapa pabrik besar seperti Sasa, ABC, Sparindo, dan Indofood. Ini menunjukkan bahwa hasil pembinaan di Lapas mampu bersaing di pasar nasional,” ungkap Nonok.
Kepala Lapas Kelas IIA Lombok Barat, M. Fadli, menyebut keberhasilan panen ini merupakan bagian dari pelaksanaan 13 Program Akselerasi Pemasyarakatan yang dicanangkan Menteri Hukum dan HAM, Agus Andrianto, khususnya dalam pemberdayaan warga binaan melalui kegiatan produktif di bidang pertanian.
“Capaian ini tidak hanya soal jumlah panen, tetapi juga menunjukkan transformasi pola pikir warga binaan. Mereka belajar tentang disiplin, tanggung jawab, dan kerja sama. Ini bentuk pembinaan yang nyata dan berdampak langsung,” ujar Fadli.
Ia juga menambahkan bahwa pihaknya akan terus mengembangkan program pertanian ini dengan memperluas lahan dan meningkatkan intensitas pelatihan pertanian berbasis kemandirian.
"Kami ingin program ini menjadi bukti bahwa dari balik jeruji pun, warga binaan bisa turut berkontribusi terhadap ketahanan pangan nasional,” tegasnya.
Keberhasilan panen hingga mencapai satu ton ini menjadi contoh nyata bahwa Program Pemasyarakatan Produktif bukan sekadar bentuk pembinaan, tetapi juga langkah strategis dalam mencetak warga binaan yang mandiri, produktif, dan mampu memberi manfaat bagi masyarakat luas. (Red).
