Mahasiswa KKN Universitas Mataram Sukses Lestarikan Makam Suri, Situs Sejarah di Atas Awan

Mahasiswa KKN Universitas Mataram Sukses Lestarikan Makam Suri, Situs Sejarah di Atas Awan

Kamis, 07 Agustus 2025, Agustus 07, 2025

 


RADARBUMIGORA.Com– Dalam Upaya pelestarian situs sejarah lokal kembali mendapat perhatian publik. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Mataram yang tergabung dalam program Pengabdian Masyarakat Desa (PMD) dengan tema Pariwisata, berhasil melaksanakan program konservasi dan pengenalan situs bersejarah Makam Suri, yang terletak di perbukitan Desa Gelangsar, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat.


Terletak di antara hijaunya perbukitan dan kerap diselimuti kabut tipis, Makam Suri dikenal sebagai “situs di atas awan”. Tempat ini diyakini menyimpan nilai sejarah dan budaya penting bagi masyarakat setempat, namun selama ini belum banyak tersentuh oleh program pelestarian formal.


Dalam pelaksanaannya, para mahasiswa tidak hanya melakukan pembersihan dan ziarah ke makam, tetapi juga menggali informasi sejarah melalui pendekatan etnografi. Mereka mewawancarai tokoh adat, mendokumentasikan cerita rakyat, serta mencatat kondisi fisik makam sebagai bentuk pelestarian berbasis data dan narasi lokal.


Kegiatan ini dibimbing langsung oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Dr. MA Muazar Habibi, S.Psi., M.Psych., M.Pd., yang juga merupakan dosen psikologi di Universitas Mataram.


Dr. Muazar menjelaskan bahwa keberhasilan program ini tidak lepas dari kolaborasi dengan berbagai pihak. Dukungan teknis dan moril datang dari. 


"Alhamdulullah, Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Barat, yang turut memberikan pendampingan teknis serta promosi, sekaligus mendorong kesinambungan program melalui pengembangan potensi wisata budaya, " Ucapnya. 


Menurutnya, bahwa Pemerintah Desa Gelangsar, yang memfasilitasi akses menuju lokasi dan mendukung penuh koordinasi di lapangan.


Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), yang aktif dalam edukasi dan promosi wisata religi berbasis kearifan lokal.



Masyarakat setempat, yang menjadi sumber utama informasi sejarah serta turut menjaga nilai-nilai budaya yang hidup di tengah komunitas.


"Kita berharap melalui kegiatan ini, kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pelestarian situs sejarah mengalami peningkatan signifikan. Dokumentasi fisik makam dan cerita-cerita rakyat yang berhasil dikumpulkan akan menjadi bahan penting untuk pengembangan wisata budaya sekaligus menjadi arsip sejarah desa," ujar Dr. Muazar Habibi.


Ia menambahkan, kegiatan ini merupakan bukti nyata keterlibatan mahasiswa dalam menjaga dan merawat warisan budaya. 


“Harapan kami, gerakan ini tidak berhenti di sini, tetapi dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk melakukan hal serupa di tempat lain,” imbuhnya.


Lebih jauh, Dr. Muazar menjelaskan bahwa program KKN ini mencerminkan kekuatan sinergi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat dalam menciptakan dampak konkret bagi pelestarian budaya lokal.


Ke depan, situs Makam Suri diharapkan berkembang menjadi destinasi wisata religi dan budaya yang tak hanya menyuguhkan keindahan alam, tetapi juga menyimpan nilai sejarah dan spiritualitas yang dalam. (Red). 

TerPopuler