RADARBUMIGORA.Com – Dalam upaya memastikan pelayanan pendidikan vokasi yang lebih terarah dan sesuai kebutuhan dunia kerja, Bidang SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengikuti kegiatan sinkronisasi dan harmonisasi pengembangan SMK untuk tahun 2025 yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikdasmen RI. Kegiatan ini berlangsung langsung di Hotel Horison Jakarta tanggal 1-4 Juni 2025.
Kepala Bidang Pembinaan SMK Dikbud NTB, Supriadi M.Pd menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menyelaraskan program dan kebijakan pengembangan SMK daerah dengan arah kebijakan nasional.
“Sinkronisasi ini penting agar program pengembangan SMK di NTB sejalan dengan kebutuhan industri, potensi daerah, serta kebijakan pusat. Makannya, kita mengikuti kegiatan yang dilaksanakan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikdasmen RI terkait program pengembangan SMK tahun 2025,” ungkapnya.
Diterangkan lebih jauh, bahwa Harmonisasi ini juga melibatkan pembahasan mengenai Program Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) pengembangan SMK tahun 2025.
Dimana, ada 4 poin, satu terkait Kebekerjaan. Bahwa murid SMK mendapatkan penguatan akses kebekerjaan luar negeri. Selanjutnya, program sertifikasi kompetensi murid SMK dan program sertifikasi bahasa asing.
Selanjutnya poin kedua, Kemandirian. Dimana bahwa program pengembangan pengajaran berbasis pabrik (Teaching Factory) Skema Reguler, program pengembangan pengajaran berbasis pabrik (Teaching Factory) Skema Kolaborasi dan Revitalisasi sekolah.
Kemudian poin ketiga, Kreatifitas. Dimana proyek kreatif dan kewirausahaan.
Trakhir, poin keempat, Masa depan (Future) Skills memiliki berbagai program diantaranya, SMK Pusat keunggulan. Dalam konsep ini program skema reguler dan skema pembelajaran mendalam.
Peningkatan guru tendik dan Kejuruan sertifikasi kredensial mikro guru SMK Kejuruan. Kebijakan upskilling/Reskilling guru kejuruan SMK.
Trakhir Digitalisasi pembelajaran.
Selain itu, koordinasi dilakukan untuk memastikan efektivitas pemanfaatan dana pusat dan daerah, termasuk dalam mendukung program teaching factory, BLUD, serta kerja sama internasional.
Melalui koordinasi langsung dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikdasmen RI, diharapkan pengembangan SMK di NTB pada tahun 2025 tidak hanya relevan dengan kebutuhan lokal, tetapi juga mampu menjawab tantangan global. (Red).