RADARBUMIGORA. Com— Setelah sukses melalui Konferensi Provinsi (Konferprov) ke-7, Ketua PWI NTB, Ahmad Ikliluddin mengajak seluruh pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) periode 2025–2030 menggelar rapat perdana sekaligus silaturahmi di Tuwa Kawa Coffee, Mataram, Selasa (5/8/2025).
Pertemuan ini menjadi langkah awal konsolidasi organisasi, sekaligus meneguhkan komitmen menjaga marwah profesi dan semangat kekeluargaan.
Ketua PWI NTB, Ahmad Ikliluddin mengajak seluruh pengurus untuk menjadikan PWI sebagai rumah yang inklusif dan nyaman bagi seluruh insan pers di NTB.
“PWI ini harus menjadi rumah yang aman, nyaman, dan tempat bernaung paling teduh bagi insan pers di NTB,” ujar Ikliludin.
Selain mempererat kebersamaan, pertemuan juga membahas langkah administratif organisasi.
"Mari kita bersama-sama memajukan organisasi profesi ini, " Ajaknya.
Sementara Sekretaris PWI NTB, Fahrul Mustofa, menyatakan bahwa pengurus akan segera melengkapi dokumen kelembagaan dan menyiapkan sekretariat.
“Kelengkapan akan diusahakan dua hari ke depan sehingga segera dikirim ke pusat. Begitu juga dengan sekretariat, Insya Allah pekan depan ada kabar baik,” kata Fahrul.
Ditempat yang sama M. Sukri Aruman selaku Seksi Wartawan Pendidikan dan Budaya, mendorong anggota yang masih menggunakan kartu biru muda untuk segera mengurus peningkatan status keanggotaan.
“Ini menyangkut kelengkapan administrasi yang perlu segera dibereskan. Kita punya sumber daya manusia (SDM) yang melimpah, tinggal bagaimana kita memaksimalkan potensi tersebut,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Kehormatan Daerah (DKD) PWI NTB, H. Abdus Syukur, menekankan lima tugas utama DKD, antara lain: menegakkan Kode Etik Jurnalistik, memberi pertimbangan etik, menyelesaikan konflik internal, menjaga nama baik organisasi, serta membina etika anggota.
Ia juga menambahkan, DKD akan aktif dalam penguatan profesionalisme wartawan di tengah tantangan era digital.
“DKD akan membuka ruang konsultasi etik dan menjadi garda terdepan menjaga kehormatan profesi wartawan,” tegas Syukur.
Rapat perdana ini diakhiri dengan komitmen bersama seluruh pengurus untuk menjadikan PWI NTB sebagai organisasi yang solid, profesional, dan bermartabat dalam mengawal kebebasan pers serta integritas jurnalistik di daerah. (Red).