Radarbumigora.com Lombok Barat – Klinik Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Lombok Barat menjalani survei akreditasi sebagai upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Survei dilakukan oleh tim surveyor dari Lembaga Akreditasi Fasilitas Kesehatan Primer (Lafkespri), yang menilai langsung standar pelayanan, fasilitas medis, serta sistem keselamatan pasien.
Kepala Lapas Kelas IIA Lombok Barat, M. Fadli, menegaskan bahwa akreditasi ini merupakan langkah strategis untuk memastikan hak kesehatan WBP terpenuhi secara profesional dan manusiawi.
“Akreditasi ini menjadi momentum penting bagi kami untuk memastikan bahwa layanan kesehatan di lapas memenuhi standar nasional. Kami ingin warga binaan mendapatkan hak yang sama dalam pelayanan kesehatan seperti masyarakat pada umumnya,” ujar Fadli.
Dipaparkan, bahwa Survei akreditasi dilaksanakan selama dua hari, dimulai pada 30 September 2025 dengan agenda pemaparan profil Klinik Pratama Lapas Lombok Barat dan telaah dokumen akreditasi. Kegiatan berlanjut pada 1 Oktober dengan sesi klasifikasi temuan, pemberian masukan, telusur sistem penyelenggaraan fasilitas, dan ditutup dengan evaluasi akhir.
"Melalui survei ini, Lapas Lombok Barat menegaskan komitmennya dalam menghadirkan layanan kesehatan yang setara, aman, dan berkualitas bagi seluruh warga binaan" Terangnya.
Tim surveyor terdiri dari Ketua Tim Yuliana, SKM, dan anggota tim dr. Hj. Setyo Rini. Keduanya melakukan penilaian menyeluruh, mulai dari kelengkapan dokumen, wawancara dengan tenaga medis, hingga pengecekan sarana dan prasarana penunjang layanan kesehatan. Evaluasi juga mencakup aspek tata kelola klinik, manajemen risiko, serta kesiapsiagaan dalam kondisi darurat.
Yuliana menyampaikan harapannya agar akreditasi ini mendorong peningkatan kualitas layanan secara berkelanjutan.
“Dengan dilaksanakannya penilaian akreditasi ini, diharapkan klinik lapas semakin mampu memberikan layanan yang optimal, bermutu, dan berkesinambungan bagi WBP,” (Red).